Mikha 6:1-5
Pengaduan, tuntutan dan hukuman TUHAN terhadap umat-Nya
6:1 Baiklah dengar firman yang diucapkan TUHAN
1 : Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung,
dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu!
6:2 Dengarlah,
hai gunung-gunung, pengaduan
TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab TUHAN mempunyai pengaduan
terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara
dengan Israel.
6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu
2 ? Dengan apakah engkau
telah Kulelahkan?
Jawablah Aku!
6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir
dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan
dan telah mengutus Musa
dan Harun
dan Miryam
sebagai penganjurmu.
6:5 Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak,
raja Moab, dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari Sitim
sampai ke Gilgal,
supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan
keadilan dari TUHAN."
1 Full Life: DENGAR FIRMAN YANG DIUCAPKAN TUHAN.
Nas : Mi 6:1-5
Tuhan mempunyai tuduhan terhadap umat-Nya, karena itu Ia memanggil
mereka untuk mendengarkan keluhan-Nya dan membenarkan tindakan-tindakan
jahat mereka jikalau mereka dapat. Hak apakah yang mereka miliki untuk
menolak Allah perjanjian mereka dan tidak menaati hukum-hukum-Nya?
Tuduhan-tuduhan terhadap umat itu diberikan dalam ayat Mi 6:9-16.
2 Full Life: APAKAH YANG TELAH KULAKUKAN KEPADAMU?
Nas : Mi 6:3-5
Allah bertanya kepada umat-Nya apakah Dia telah mengecewakan mereka
dalam suatu hal.
- 1) Apakah itu salah-Nya jika mereka tidak menaati firman-Nya? Apakah Ia
telah mengabaikan mereka atau gagal mengasihi mereka sebagaimana
mestinya? Jawabnya jelas. Israel tidak ada dalih; Allah telah
memperlakukan umat-Nya dengan baik dan sabar sepanjang sejarah mereka.
- 2) Saat ini Allah bisa mengajukan pertanyaan yang sama kepada semua
orang yang berpaling dari-Nya. Jikalau kita menjadi tidak setia
kepada-Nya dan standar-standar kebenaran-Nya dan menerima cara-cara
dunia yang fasik, maka itu tidak akan disebabkan karena Allah tidak
setia kepada kita; sebaliknya, karena keinginan kita sendiri dan sikap
tidak berterima kasih atas kasih karunia dan kasih-Nya.